Silahkan ikuti Twitter Misykat
Subscribe Channel Misykat TV
Sejarah membuktikan keengganan para Sahabat untuk menulis ilmu (hadis). Hal tersebut, konon, karena adanya kekhawatiran akan bercampur dengan Al-Quran. Walau sebab sebenarnya bukanlah kekhawatiran yang diduga seperti itu. Karena mustahil Firman Allah yang sudah ada jaminan pemeliharaan dari-Nya dapat bercampur dengan ucapan manusia.
selengkapnya...Hadis al-ghadir ditolak karena mayoritas umat Islam terserang wabah yang leon festinger menyebutnya sindrom disonansi kognitif. Mereka terjebak dalam dilema. Maju kena mundur kena. Akhirnya, untuk keluar dari dilema hadis ghadir ditafsirkan sak pena'e wudele dewe. Tafsir yang jauh dari makna obyektif peristiwa penting tersebut. Inilah satu di antara sebab yang menjadikan polemik tentang al-ghadir mbulet ora karuan.
selengkapnya...Jonathan A.C. Brown, Profesor islamic studies dari Amerika. Masih muda. Ganteng. Dan tentu saja pinter. Pinter bahasa Arab apalagi bahasa Inggris. Ahli hadis beneran. Beliau menyebut bahwa hadis al-Ghadir diakui otentisitasnya oleh kalangan sunni dan syiah. Perbedaan hanya terjadi pada interpretasi kata Maula. Dan polemik keduanya pun sudah berlangsung sejak 1400 tahun yang lalu sampai detik ini dan akan terus berlanjut hingga kedatangan the Messiah.
selengkapnya...Hampir semua sarjana tradisional Islam melakukan kesalahan fatal dalam riset akademik mereka. Karena itu menjadi sasaran kritik madzhab revisionis Barat. Kesalahan tersebut berporos pada penelitian bukti.
selengkapnya...Madzhab Jafariyah atau yang dikenal dengan istilah Syiah Imamiah Itsna Asyariyah, menurut Syaikh Mahmud Syaltut, mantan Rektor Al-Azhar, Mesir, adalah satu Madzhab yang pengikutnya berhak untuk menjalankan ajaran Islam menurut aturannya.
selengkapnya...Copyright © 2021 Misykat · All Rights Reserved