Silahkan klik Fanpage Misykat
Silahkan ikuti Twitter Misykat
Subscribe Channel Misykat TV
Kota yang ideal adalah mimpi para filsuf. Plato, Aristoteles dan juga Al-Farabi memiliki cita-cita ideal tentang kota yang merepresentasikan pandangan filsafat dan politiknya. Bahkan menurut Nurkholis Majid, Rasulullah saw lebih mengharapkan kota dari desa. Kota yang ideal adalah situs keadaban yang memiliki sistem yang rapih, warga yang taat hukum, regulasi yang hidup, gotong royong, dan tumbuhnya pusat-pusat keilmuan yang akan memantau perkembangan warganya dan juga pertumbuhan yang seimbang antara spiritual dan material.
selengkapnya...Dalam Al-Quran, yang dimaksud dhuafa bukan saja lemah dalam arti materi, tapi juga ilmu. Tapi, titik beratnya adalah dhuafa dari segi materi. Orang yang lemah dari sisi kekayaan, biasanya lemah juga dari sisi ilmu pengetahuan, kehidupan politik, dan kehidupan sosial. Dhuafa adalah kelompok lemah, orang-orang kecil. Al-Quran memiliki istilah lain, mustadhafin, yakni orang-orang yang ditindas, dilemahkan.
selengkapnya...Abu Nashr al-Farabi membagi Negara (al-madinah) ke dalam dua bagian besar: Negara Utama (al-Madinah al-Fadhilah) dan negara bukan-utama (Ghayr al-Fadhilah), yang berbeda tingkatannya. Di antara negara yang bukan utama adalah: negara bodoh (al-Madinah al-Jahilah) dan negara fasik (al-Madinah al-Fasiqah).
selengkapnya...Mewujudkan tujuan-tujuan mulia kekuasaan tidaklah mudah. Itu sebabnya, dibutuhkan pemimpin kuat yang memenuhi kriteria-kriteria unggul dan prima. Dalam Alquran, pemimpin yang demikian diistilahkan dengan al-qawiyyil-amin (kuat dan dapat dipercaya). Siapa dia? Al-Mawardi menjelaskan ia adalah pemimpin yang lembut, paham persoalan hukum, berani, menjauhkan diri dari hal-hal yang harus dijauhi, memperhatikan kehormatan diri, adil, jujur, pandai menyimpan rahasia, memenuhi janji, mengetahui malapetaka yang akan menimpa, dan meletakkan sesuatu pada tempatnya.
selengkapnya...Copyright © 2021 Misykat · All Rights Reserved