Silahkan ikuti Twitter Misykat
Subscribe Channel Misykat TV
Akan saya tunjukkan bagaimana travelling story Ibnu Saba ini berkelana dari satu buku ke buku lain. Dari Arab gurun, hingga akhirnya menclok ke bukunya Tugimin. Seperti yang Ridha tulis, informannya adalah Ibnu al-Atsir. Siapa informan Ibnu al-Atsir? Ternyata adalah ath-Thabari. Siapa informan al-Thabari? Ternyata Saif bin Umar. Siapa Saif bin Umar? Supaya tak mengulang yang pernah dibahas, baca lagi beberapa postingan saya tentang Ibnu Saba. Jadi, buku pertama yang memuat kisah Ibnu Saba ini adalah Tarikh al-Thabari. Lalu di-copy paste oleh Ibnu al-Atsir.
selengkapnya...Benarkah hanya sarjana orientalis saja yang menolak ketokohan Saif bin Umar? Berikut akan saya tunjukkan pendapat sarjana tradisional Islam awal tentang sosok Saif ini. Bagi yang bisa bahasa arab, baik bangsa kadrun atau bukan, bisa buka kitab Tahdzib Al-Tahdzib karya Ibnu Hajar Al-Asqalani, juz 4. Yang ndak bisa bahasa Arab dan punya uang, silahkan beli buku al-Muawiyyat.
selengkapnya...Sekiranya sosoknya nyata barangkali makhluk Tuhan paling seksi yang mengalahkan Mulan Kwok adalah Ibnu Saba. Namanya selalu viral mungkin sejak jaman mpu sendok sampai yang memviralkan makan (pakai) sendok. Bangsa kadrun baik yang berhasil menggondol S3 atau yang hanya menggondol S-kopyor dan S-teler mempercayai nama ini sebagai pencipta (ideologi) Syiah. Namanya diviralkan bahwa doi seorang Yahudi die-hard masuk Islam pada jaman khalifah Usman dan berhasil menghasut massa bangkit menentang ketidakadilan yang dipraktikkan kaum aristokrat lama yang berkuasa waktu itu.
selengkapnya...Jarang sekali saya bertemu buku yang begitu saya pegang memicu adrenalin, tak ingin berhenti memyusuri halaman demi halamannya sampai akhir. Salah satunya buku Genealogi Hadis Politis al-Muawiyyat. Misi penulisnya ingin meruntuhkan postulat terkenal dalam ilmu hadis Sunni bahwa semua sahabat adil.
selengkapnya...Aliansi politik menentukan kriteria penilaian hadis. Kesahihan dan kedaifan hadis ditentukan oleh keberpihakannya pada penguasa. Hadis yang mendukung penguasa cenderung diterima, perawinya diapresiasi. Hadis yang mendukung oposisi cenderung ditolak, perawinya dipersekusi. Seorang rawi semakin dekat dengan penguasa cenderung semakin tinggi penilaian kualitas hadis yang diterima. Semakin dekat dengan oposisi cenderung semakin rendah penilaian kualitas hadis yang dibawa.
selengkapnya...Copyright © 2021 Misykat · All Rights Reserved