Silahkan klik Fanpage Misykat
Silahkan ikuti Twitter Misykat
Subscribe Channel Misykat TV
Tak seperti biasanya, sore kemarin ketika pulang dari kantor menuju rumah, ada dorongan yang begitu kuat dalam diriku untuk menatap matahari berkali-kali (melalui kacamata hitam) lewat jendela mobil yang aku pandu. Sungguh ia (matahari) itu sangat mempesona hatiku.
selengkapnya...Kehidupan terus berdentam-dentam dan berproses. Kekelaman saling sergap dengan cahaya. Mana yang menang, itulah yang mendesak yang lain. Orang-orang suci memerankan cahaya Rasul Pungkasan Saw. Orang-orang yang durja menghadapkan punggung mereka ke arah cahaya yang diberkati itu sebagai realisasi pengingkaran dan pembangkangan. Secara esensial, baik kepatuhan maupun pengingkaran itu sama-sama datang dari asal-usul yang tunggal.
selengkapnya...Dalam buku Berjalan di Bawah Cahaya Ahlulbait as, saya temukan bahwa Imam-imam Syiah tidak tertarik dengan jabatan kekuasaan dan menghindar dari urusan politik. Dari duabelas Imam, hanya Sayyidina Ali bin Abu Thalib yang memegang jabatan khalifah. Itu pun dengan terpaksa diterimanya demi kemaslahatan umat. Kemudian Imam Ali Ridha, yang dengan terpaksa pula menjadi putra mahkota pada dinasti Abbasiyah. Tanpa ikut dalam urusan mengatur kekuasaan. Murni Beliau terima untuk menyiarkan dakwah Islam.
selengkapnya...Al-Ghazali menafsirkan Misykat sebagai daya-daya inderawi (al-ruh al-hisas). Karena kalau kita perhatikan karakteristik daya jiwa ini, maka kita akan mendapatkan cahayanya keluar dari berbagai lobang seperti dua mata, dua telinga, dua lubang hidung dan sebagainya. Karena itu menurut beliau, perumpamaan yang paling cocok dengan daya spiritual pada dunia lahiriah ini adalah ceruk atau misykat.
selengkapnya...Copyright © 2021 Misykat · All Rights Reserved