Dunia santri tidak bisa dilepaskan dari sastra. Dari kata dasarnya yang diambil dari era pra-Islam Jawa sendiri (Hindhu-Buddha), Santri dari transformasi kata sastri dan cantrik. Sastri adalah pembaca sastra (dalam hal ini Kitab Suci), cantrik adalah kawula yang sedang berusaha memperoleh ilmu dari seorang Guru (Begawan, Rsi, Brahmin, Kyai).
selengkapnya...Menjawab beberapa pertanyaan berkaitan dengan tema ini (Kitab Suci itu Fiksi), inilah jawaban subjektifku. Dari beberapa kamus bahasa Inggris, kata fiksi mengandung pengertian invented atau untrue. Invented artinya, dibuat-buat (concocted), dikarang-karang (trumped up) oleh manusia. Fiksi juga disamakan dengan fantasi, ilusi, fancy khayalan liar), lalu dikatakan untrue karena mengandung arti tidak benar, berita bohong(fake news), bohong (untruth, falsehood), nonsense). Jadi, secara umum, kata fiksi berkonotasi negatif.
selengkapnya...Kekuatan fiksi terletak pada kemampuannya mentransformasi imajinasi. Imajinasi memiliki peran dalam pengetahuan bahkan perilaku. Imajinasi kreatif terbukti menjadi instrumen aktif temuan ilmiah. Tulisan ini tidaklah berupaya mendedah fungsi fiksi bagi pengembangan imajinasi. Tulisan ini berupaya menguak secara sederhana problematika filosofis yang membayangi pernyataan: kitab suci itu fiksi.
selengkapnya...Apakah fiksi termasuk jenis kebohongan? Dan bagaimana tentang fiksi nasihat yang mendidik?
selengkapnya...Copyright © 2019 Misykat · All Rights Reserved