Silahkan ikuti Twitter Misykat
Subscribe Channel Misykat TV
A being unto death. Demikian Martin Heidegger dalam satu cara mendefinisikan manusia. Ya, begitu lahir, kapan pun manusia bisa mati. Maka, tugas manusia adalah mencari jawaban atas absurditas ini, mencari makna dalam kehidupan yang diteror oleh kematian setiap saat.
selengkapnya...Tak seperti biasanya, sore kemarin ketika pulang dari kantor menuju rumah, ada dorongan yang begitu kuat dalam diriku untuk menatap matahari berkali-kali (melalui kacamata hitam) lewat jendela mobil yang aku pandu. Sungguh ia (matahari) itu sangat mempesona hatiku.
selengkapnya...AL-GHAZALI pernah berkata bahwa hati manusia itu ibarat benteng yang tangguh, namun setiap benteng ada celah-celah (jendela) di mana setan bisa masuk. Salah satu celah (jendela) besar itu adalah marah dan sejenisnya, termasuk dendam dan benci.
selengkapnya...Sudah lama para filosof berbicara tentang ketidakmungkinan kita mengenal zat atau esensi Tuhan sehingga muncullah istilah negative theology atau via negativa. Kaum Neo-Platonis menyebut Tuhan, the Great Unknown. Kaum Taois di Cina, pernah mengatakan, kalau ada orang yang mengatakan inilah Tao maka pasti itu bukanlah Tao. Budha sendiri juga memandang sia-sia orang menanyakan tentang hakikat Tuhan. Ketika ditanya apa itu Tuhan, beliau menjawab, lebih baik kita tidak menanyakan itu, tapi tanyakan bagaimana cara mendekatkan diri pada-Nya.
selengkapnya...Kalau kita lacak Ideologi Komunisme baik yang dikembangkan oleh Marx dan Friedrich Engels atau Lenin, kedua-duanya berangkat dari asas Materialisme Dialektika dan Historis. Komunisme lahir sebagai bentuk perlawanan kaum Proletar (kalau tak paham maka padanannya kaum buruh) terhadap melawan para pemilik modal. Sedangkan Syiah adalah Mazhab yang didasarkan pada prinsip Tauhid dan Ketuhanan lahir di era awal sejarah Islam sebagai kritik atas pengabaian wasiat Nabi terhadap ke Imamahan Ali bin Abi Thalib.
selengkapnya...Copyright © 2021 Misykat · All Rights Reserved