Silahkan klik Fanpage Misykat
Silahkan ikuti Twitter Misykat
Subscribe Channel Misykat TV
Hampir semua sarjana tradisional Islam melakukan kesalahan fatal dalam riset akademik mereka. Karena itu menjadi sasaran kritik madzhab revisionis Barat. Kesalahan tersebut berporos pada penelitian bukti.
selengkapnya...Sekarang kita akan melihat siapa yang menghubungkan Thabari kepada Saif. Dengan ilmu jarh wa tadil kita akan menguji klaim Syamsuddin Arif (dalam buku Bukan Sekadar Mazhab: Oposisi dan Heterodoksi Syiah) terkait otoritas sanad yang dipakai Thabari. Apakah dapat dipercaya atau tidak?
selengkapnya...Akan saya tunjukkan bagaimana travelling story Ibnu Saba ini berkelana dari satu buku ke buku lain. Dari Arab gurun, hingga akhirnya menclok ke bukunya Tugimin. Seperti yang Ridha tulis, informannya adalah Ibnu al-Atsir. Siapa informan Ibnu al-Atsir? Ternyata adalah ath-Thabari. Siapa informan al-Thabari? Ternyata Saif bin Umar. Siapa Saif bin Umar? Supaya tak mengulang yang pernah dibahas, baca lagi beberapa postingan saya tentang Ibnu Saba. Jadi, buku pertama yang memuat kisah Ibnu Saba ini adalah Tarikh al-Thabari. Lalu di-copy paste oleh Ibnu al-Atsir.
selengkapnya...Bagaimana bisa seorang Al-Thabari yang katanya otoritatif menilai Saif yang dicacat oleh semua ahli biografi sebagai rawi terpercaya sehingga riwayatnya ia terima begitu saja tanpa reserve?
selengkapnya...Copyright © 2021 Misykat · All Rights Reserved