Silahkan ikuti Twitter Misykat
Subscribe Channel Misykat TV
Suatu hari Imam as memanggil pelayannya, Musadif dan memberinya seribu dinar untuk modal berniaga. Imam berkata kepadanya: Bersiap-siaplah pergi ke Mesir untuk berniaga. Ketika barang dagangan sudah dikumpulkan, dia bersiap-siap untuk berangkat bersama kafilah dagang ke Mesir. Di tengah perjalanan, mereka berpapasan dengan kafilah dagang dari Mesir dan mereka menanyakan barang perniagaan dan kebutuhan masyarakat di sana. Mereka mengabarkan bahwa barang yang mereka bawa sekarang tidak ada di Mesir, lalu kafilah dagang itu sepakat untuk mencari keuntungan.
selengkapnya...Suatu hari, Sufyan Tsauri yang dikenal sebagai sufi lewat di Masjidil Haram. Dia melihat Imam Jafar Ash-Shadiq as memakai mantel bagus yang harganya mahal. Dia berkata kepada dirinya: Demi Allah, saya akan peringatkan dia.
selengkapnya...Akan datang kepada manusia satu zaman ketika orang itu buruk secara batiniah tetapi secara lahiriah mereka tampakkan kebaikannya. Mereka mengharapkan dunia dan tidak mengharapkan apa yang berasal dari Tuhan mereka. Agama mereka adalah riya yang tidak disertai rasa takut.
selengkapnya...Imam Jafar Sadiq AS meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW makan tanpa menggunakan taplak meja, seperti makannya para budak, lalu posisi duduk ketika makan sama seperti posisi duduk para budak (duduk bersila di lantai). Rasulullah SAW tidur di lantai tanpa meggunakan kasur, menganggap bahwa dirinya adalah seorang budak.
selengkapnya...Sudah disebutkan pada tulisan sebelumnya bahwa madzhab-madzhab besar yang kita kenal sekarang (kecuali mazhab Jafari) membesar karena dukungan penguasa. Madzhab Hanafi mulai berkembang ketika Abu Yusuf, murid Abu Hanifah, diangkat menjadi qadhi dalam pemerintahan tiga khalifah Abbasiyah: al-Mahdi, al-Hadi, dan al-Rasyid. Al-Kharaj adalah Kitab yang disusun atas permintaan al-Rasyid. Kitab ini adalah rujukan utama madzhab Hanafi.
selengkapnya...Copyright © 2021 Misykat · All Rights Reserved