Silahkan ikuti Twitter Misykat
Subscribe Channel Misykat TV
Di sebuah kota ada seorang pria yang menanam pohon berduri di tengah jalan. Walikota sudah memperingatkannya agar memotong pohon berduri itu. Setiap kali diingatkan, orang itu selalu mengatakan bahwa ia akan memotongnya besok. Namun sampai orang itu tua, pohon itu belum dipotong juga. Seiring dengan waktu, pohon berduri itu bertambah besar. Ia menutupi semua bagian jalan. Duri itu tidak saja melukai orang yang melalui jalan, tapi juga melukai pemiliknya. Orang tersebut sudah sangat tua. Ia menjadi amat lemah sehingga tidak mampu lagi untuk menebas pohon yang ia tanam sendiri.
selengkapnya...Dari seluruh pilihan hidup, intinya hanya dua: kebaikan dan kejahatan. Kedua pilihan itu telah ditiupkan secara inspiratif (ilham) dalam setiap jiwa manusia. Secara fitrah, setiap orang mampu membedakan kebaikan dari kejahatan, setidaknya secara universal. Secara naluriah-psikologis, setiap orang membenarkan bahwa menghormati hak asasi adalah kebaikan.
selengkapnya...Dalam Al-Quran, yang dimaksud dhuafa bukan saja lemah dalam arti materi, tapi juga ilmu. Tapi, titik beratnya adalah dhuafa dari segi materi. Orang yang lemah dari sisi kekayaan, biasanya lemah juga dari sisi ilmu pengetahuan, kehidupan politik, dan kehidupan sosial. Dhuafa adalah kelompok lemah, orang-orang kecil. Al-Quran memiliki istilah lain, mustadhafin, yakni orang-orang yang ditindas, dilemahkan.
selengkapnya...Allah sudah menegaskan dan membuktikan kepada pembenci-pembenci Rasul di kalangan Arab dan ajam pada zaman beliau bahwa mereka akan ditimpa kehinaan dan kerugian, dan tidak tersisa dari mereka kecuali nama yang jelek. Dia juga menegaskan dan membuktikan bahwa Nabi Muhammad Saw dan orang-orang yang mendapat petunjuknya akan mendapatkan kedudukan di atas apa pun sehingga kalimah mereka menjadi kalimah yang paling tinggi.
selengkapnya...Orang-orang musyrik Mekkah dan orang-orang munafik Madinah mencela dan mengejek Nabi Saw dengan beberapa hal. Pertama, orang-orang yang mengikuti beliau adalah orang-orang dhuafa. Sementara orang-orang yang tidak mengikutinya adalah para pembesar dan pejabat. Andaikan agama yang dibawakan itu benar, tentu pembela-pembelanya itu ada dari kelompok orang pandai yang memiliki kedudukan di antara rekan-rekannya.
selengkapnya...Copyright © 2021 Misykat · All Rights Reserved