Mengapa Rasulullah saw melarang (seseorang) mendidik anak dalam keadaan marah? Apakah yang dimaksud di sini adalah marah yang timbul dari kondisi (kejiwaan) sang ayah ataukah kemarahan yang muncul karena kesalahan anak?
selengkapnya...Di bulan ini kita usahakan untuk menahan marah pada saat kita secara fisik memang sangat sensitif dan mudah marah. Sekarang kalau Anda mau marah, ingat nyawa Anda terancam. Termasuk juga orang yang memelihara permusuhan juga akan cepat mati.
selengkapnya...Memang tidak selalu mudah untuk melihatnya betapa kemarahan itu, sebagai penyakit mental, sangatlah berat bebannya, mungkin sebanding dengan memanggul satu atau dua kintal beras. Sekalipun tidak kasat nata, jiwa manusia, seperti tubuh, juga mempunyai kapasitas yang terbatas. Sesungguhnya beban dari kemarahan itu terhadap jiwa kita amatlah beratnya, dan bisa menimbulkan berbagai penyakit yang parah seperti dipresi, stress, ganguan pencernaan, darah tinggi dan penyakit jantung, apalagi kalau kemarahan itu kita pendam berminggu-minggu atau menjadi dendan kesumat yang menahun, terntu dampaknya akan sangat destruktif.
selengkapnya...AL-GHAZALI pernah berkata bahwa hati manusia itu ibarat benteng yang tangguh, namun setiap benteng ada celah-celah (jendela) di mana setan bisa masuk. Salah satu celah (jendela) besar itu adalah marah dan sejenisnya, termasuk dendam dan benci.
selengkapnya...Copyright © 2019 Misykat · All Rights Reserved