Syiah berpendapat, setiap orang yang mau merenungkan hadis-hadis yang masyhur dan telah tersebar di kalangan para perawi hadis itu pasti memfahami tujuan utama Nabi Saw di balik hadis-hadis tersebut, yaitu dia ingin mengangkat Ali a.s. sebagai khalifah sepeninggalnya sehingga dia menjadi penerus tongkat estafet kenabian dan tempat rujukan umat yang bertugas menegakkan tonggak kehidupan mereka, memperbaiki kondisi mereka, dan menuntun mereka menapak jalan kehidupannya sehingga umat Islam menjadi pelopor bagi bangsa-bangsa lain di dunia.
selengkapnya...Semua Muslim sepakat bahwa pada periode pertama Islam, yakni di zaman Nabi Muhammad Saw perkawinan mutah dibolehkan. Juga disepakati di kalangan kaum Muslim bahwa Khalifah Kedua, selama periode kekhalifahannya, melarang perkawinan mutah. Khalifah Kedua, dalam kata-katanya yang termasyhur mengatakan: ada dua hal yang dibolehkan pada zaman Nabi, namun dengan ini saya larang pada hari ini, dan saya akan menghukum siapa pun yang melakukannya: nikah mutah dan mutah haji.
selengkapnya...Bukan tidak pada tempatnya di sini untuk menjernihkan makna dan asal-usul kata Rafudhah, yang sering disalahartikan sebagai Syiah. Kata Rafidhah, berarti penolak, ditujukan kepada orang-orang yang menolak dua orang sahabat utama Nabi yang menjadi khalifah sepeninggal beliau, yakni Abu Bakar As-Shiddiq dan Umar ibn Khaththab.
selengkapnya...Dalam Syiah ada tiga dimensi ajaran: akidah, akhlak, dan fiqih (syariat) sebagaimana pembagian yang disepakati sebagian besar ulama Islam. Syiah telah memformulasikan akidah dalam tiga prinsip utama, yaitu tauhid, kenabian, dan hari kebangkitan. Dari prinsip dasar tauhid, muncul prinsip ke adilan Ilahi; dari prinsip kenabian, muncul prinsip imamah.
selengkapnya...Copyright © 2019 Misykat · All Rights Reserved