Silahkan klik Fanpage Misykat
Silahkan ikuti Twitter Misykat
Subscribe Channel Misykat TV
Menurut A. Hasmy (1995) dan Ambary (1993), berdasarkan studi filologis atas Kitab Idrahul-Haq Fi Mamlakah Ferlak, penetrasi Syiah terjadi sejak awal perkembangan Islam ketika pada 172 H/764 M, karena tekanan politik penguasa Bani Abbasiyah, kyang terdiri dari orang-orang Persian, Arab dan Idian bermigrasi ke Nusantara yang kemudian mendirikan Kesultanan Islam Peureulak di Aceh /840 dengan Sayyid Maulana Abdul Aziz Syah sebagai sultannya yang pertama.
selengkapnya...Ancaman aksi terorisme masih menjadi bayangan kelam di 2016. Kasus-kasus hilangnya beberapa orang dengan ragam profesi diduga terjerat jaringan radikalisme. Tiba-tiba kita dihebohkan oleh kehadiran kelompok Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) yang ditengarai sebagai NII gaya baru.
selengkapnya...Yang menarik, isu seputar Islam Nusantara dan Islamic State yang juga muncul mewarnai rimba raya kata-kata. Ke mana orang harus merujuk akan Islam yang sesungguhnya? Para pengusung Islamic State ditakuti karena tindak kekerasannya. Tapi, para pendukung Islam Nusantara juga dicemoohkan karena tidak jelas rujukannya. Lalu, adakah Islam yang tanpa label? Islam Muhammadiyyah, Islam Nahdatul Ulama? (Wajah) Islam Timur Tengah, atau Islam Asia Tenggara?
selengkapnya...Istilah Islam Nusantara pada dasarnya tidaklah baru. Istilah ini mengacu pada Islam di gugusan kepulauan atau benua maritim (nusantara) yang mencakup tidak hanya kawasan yang sekarang menjadi negara Indonesia, tetapi juga wilayah Muslim Malaysia, Thailand Selatan (Patani), Singapura, Filipina Selatan (Moro), dan juga Champa (Kampuchea).
selengkapnya...Copyright © 2021 Misykat · All Rights Reserved