Silahkan ikuti Twitter Misykat
Subscribe Channel Misykat TV
Aliansi politik menentukan kriteria penilaian hadis. Kesahihan dan kedaifan hadis ditentukan oleh keberpihakannya pada penguasa. Hadis yang mendukung penguasa cenderung diterima, perawinya diapresiasi. Hadis yang mendukung oposisi cenderung ditolak, perawinya dipersekusi. Seorang rawi semakin dekat dengan penguasa cenderung semakin tinggi penilaian kualitas hadis yang diterima. Semakin dekat dengan oposisi cenderung semakin rendah penilaian kualitas hadis yang dibawa.
selengkapnya...Masyarakat Indonesia kembali dilanda histeria duka lara menyaksikan di layar kaca, warga Gaza bergelimpangan akibat serangan rudal dan bom Israel. Seruan penggalangan dana kembali dilakukan. Para capres pun berlomba memberikan pernyataan akan menyumbang uang bermilyar-milyar. Umpatan dan caci maki terhadap Zionis laknatullah menggema di facebook atau twitter. Seolah dengan semua ini, rasa bersalah karena membiarkan Palestina dijajah selama 66 tahun (sejak 1948) sedikit terobati.
selengkapnya...Pada tanggal 1 Juli 2014 Selasa lalu, IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia) tepat berusia 14 tahun. Ulang tahun kali ini dibumbui oleh hiruk pikuk politik saat masyarakat Indonesia memilih presidennya. IJABI tak bisa menghindar dari situasi itu, fitnah sesekali menyeretnya secara khusus, bahkan pengikut mazhab pencinta keluarga Nabi secara umum. Karena itulah, Ust Jalal menitipkan pesan di bawah ini.
selengkapnya...Mewujudkan tujuan-tujuan mulia kekuasaan tidaklah mudah. Itu sebabnya, dibutuhkan pemimpin kuat yang memenuhi kriteria-kriteria unggul dan prima. Dalam Alquran, pemimpin yang demikian diistilahkan dengan al-qawiyyil-amin (kuat dan dapat dipercaya). Siapa dia? Al-Mawardi menjelaskan ia adalah pemimpin yang lembut, paham persoalan hukum, berani, menjauhkan diri dari hal-hal yang harus dijauhi, memperhatikan kehormatan diri, adil, jujur, pandai menyimpan rahasia, memenuhi janji, mengetahui malapetaka yang akan menimpa, dan meletakkan sesuatu pada tempatnya.
selengkapnya...Cendekiawan Muslim Dr. KH. Jalaluddin Rakhmat (Kang Jalal) memutuskan untuk terjun ke gelanggang politik praktis. Di antara alasan Kang Jalal, begitu ia disapa, terjun ke politik karena menyaksikan nasib kelompok minoritas kian mengenaskan, serta di saat yang sama hukum impoten karena selalu ada kepentingan-kepentingan politik di baliknya.
selengkapnya...Copyright © 2021 Misykat · All Rights Reserved